
Domain adalah nama yang diberikan untuk mengidentifikasi sebuah jaringan tanpa menggunakan internet protocol (IP), mengingat biasanya IP menggunakan angka-angka yang sulit dihafal. Domain mengarah kepada alamat IP, contoh alamat IP antara lain : 192.168.1.2 , nah sepertinya jika tidak ada domain maka kita akan diharuskan menghafalkan ribuan alamat IP, dengan adanya domain mempermudah kita membuka sebuah website tanpa harus menghafal alamat IP dari website tersebut.
Pada postingan kali ini kita akan membahas tentang perbedaan Domain, sub domain, sub directory. Untuk domain sendiri kita rasa sudah cukup jelas. misalnya saja domain yang beralamat di “rizkadarmawan.net”, nah dengan memiliki domain tersebut kita bisa menambahkan sub domain ataupun sub directory. Lalu apa perbedaan Sub Domain dan Sub Directory? kita simak penjelasanya berikut.
Sub domain sendiri merupakan suatu identitas nama yang ditambahkan sebelum nama domain utama. Sebagai contoh misalnya untuk mengakses Webmail dari Google, kita menggunakan sub domain “mail.google.com“. Jadi pada intinya sub domain adalah nama yang disisipkan sebelum nama domain utama.
Bagaimana dengan sub directory ? Sub Directory bisa di ibaratkan sebagai folder, artinya suatu nama yang ada pada folder suatu domain. Sebagai contoh adalah alamat web administrator dari wordpress yang mempunyai sub directory “alamatblog.wordpress.com/wp-admin/”. WP-Admin Tersebut merupakan sub directory.
Semoga informasi ini bermanfaat ?