Membangun Budaya “Cyber Hygiene”

Ketika bekerja di perusahaan, organisasi,lembaga akademis atau lembaga pemerintah, atau bahkan ketika Kita bekerja dari kedai kopi lokal, restoran, atau kantor rumah, keamanan dan keamanan online organisasi adalah tanggung jawab yang dimiliki oleh semua orang.

Dengan adanya Pandemi Global yaitu Covid-19 ini, sebagian besar orang saat ini banyak melakukan pekerjaan dari rumah.

Karena tuntutan mobilitas dan transformasi digital telah membuat jaringan bisnis lebih mudah diakses, serangan cyber juga menjadi lebih sering dan semakin canggih. Akibatnya, pengguna yang ceroboh tanpa disadari dapat menyebabkan kebocoran data yang berakibat pada pada bisnis atau organisasi karena kurangnya kesadaran akan keamanan cyber pada pribadi masing-masing. Perangkat yang disusupi atau koneksi remote yang tidak dapat diandalkan dapat membuat jaringan menjadi rentan.

Cyber Hygiene sendiri adalah sebuah perilaku dan cara pengguna komputer/internet dan pengguna lainya untuk menjaga dan meningkatkan keamanan online. Praktik ini seringkali merupakan bagian dari rutinitas untuk memastikan keamanan dan detail lainnya yang berpotensi dicuri atau dirusak. Sama seperti kebersihan fisik, kebersihan dunia maya seharusnya secara rutin dilakukan untuk mencegah kerusakan data dan ancaman cyber.

Karena kita menggunakan perangkat kita sendiri untuk terhubung ke jaringan perusahaan/organisasi dari jarak jauh, kita semua harus berperan dalam membantu menjaga jaringan tetap aman.

Saat ini Cybersecurity tidak lagi menjadi tanggung jawab tim TI dan keamanan. Ketika karyawan berinteraksi dengan mengandalkan teknologi setiap hari, seringkali bahkan dari lokasi terpencil, mereka semua memainkan peran dalam keamanan Cyber.

Untuk meningkatkan keamanan Cyber, kita bisa menggunakan beberapa Tips dibawah ini, antara lain :

  1. Mengandalkan Antivirus dan Antimalware dari merk yang ternama dan dapat dipercaya.
  2. Pasang firewall.
  3. Pergunakan Password yang kuat dengan mengkombinasikan Number, Simbol, Huruf Kapital dan Huruf Kecil.
  4. Pergunakan Two-Factor Authentication, Seperti Google Authenticator.
  5. Gunakan Enskripsi.
  6. Hapus data yang ingin dihapus dengan cermat dan hati-hati, dalam hal ini jangan sampai data bisa ter-recovery.
  7. Backup data secara teratur.
  8. Pastikan OS menggunakan Update terbaru.
  9. Batasi jumlah pengguna dengan hak akses sebagai Administrator.
  10. Install software untuk mengecek rutin kondisi hardware.
  11. Gunakan VPN.
  12. Pastikan kita menggunakan ISP yang dapat dipercaya.

Demikian beberapa tips untuk menerapkan “Cyber Hygiene”, karena keamanan data dan privasi adalah tanggung jawab individu masing-masing pengguna.

Kutipan :

  • Anthony Giandomenico, Senior Security Strategist/Researcher – FortiGuard Labs
  • https://digitalguardian.com/blog/what-cyber-hygiene-definition-cyber-hygiene-benefits-best-practices-and-more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *