Saat ini saya akan mulai berbagi tips lagi seputar dunia Cryptocurrency dan cara memulainya, kemarin sudah dibahas mengenai apa itu Blockchain dan penjelasan lebih rinci tentang blockchain bisa dilihat di postingan sebelumnya. Baik, untuk mendapatkan penghasilan dari cryptocurrency sendiri bisa dengan banyak cara, selain dari mining, diantaranya yaitu : Trading dan Invest, ICO, Airdrop, Bounty.
Mari kita bahas satu-persatu,
- Trading dan Investing
Trading cryptocurrency sendiri dikenal sebagai jual beli crypto currency yang mana di dalam market cryptocureency/asset digitak tersebut ada penjual dan pembeli untuk melakukan trading, dalam hal trading ini diperlukan kemampuan technical analysis, untuk fundamental anaylisis lebih dibutuhkan ketika kita invest dalam jangka panjang. Contoh market yang ada di indonesia untuk melakukan trading bisa daftar di Sini.
- ICO (Initial Coin Offering)
ICO dapat diartikan sebagai usaha penggalangan dana untuk membangun aplikasi yang berkaitan dengan Blockchain dan implementasinya seperti cryptocurrency , bitcoin, smart contract dan smart ledger. ICO menawarkan sejumlah token kepada investor yang dihargai dengan Cryptocurrency seperti Bitcoin.
Token ini dimasa depan diharapkan dapat bernilai tinggi, tergantung kepada keberhasilan aplikasi yang dikembangkan penyelenggara ICO tersebut dalam memecahkan masalah bisnis.
Koin-koin ini disebut sebagai token dan mirip dengan saham perusahaan yang dijual kepada investor dalam transaksi Initial Public Offering(IPO). Jika uang yang dikumpulkan tidak memenuhi dana minimum yang disyaratkan oleh perusahaan, uang dikembalikan kepada pendukung dan ICO dianggap tidak berhasil. Jika kebutuhan dana terpenuhi dalam jangka waktu yang ditentukan, uang yang terkumpul digunakan baik untuk memulai skema baru atau untuk menyelesaikannya.
Daya tarik yang menjadikan banyak orang mau berinvestasi dalam ICO adalah, lonjakan harga yang tinggi pada coin/token ICO pada kemudian hari setelah coin/token tersebut masuk dalam bursa perdagangan/exchange mata uang cripto.
Perbedaan ICO dan IPO adalah saat membeli token perdana pada ICO calon pembeli dapat berinteraksi langsung tanpa melalui perantara pialang saham / sekuritas dan hampir atau tidak ada fee / komisi yang dibayarkan, sehingga keberadaan teknologi ini bisa menjadi momok bagi sebagian orang karena ditakutkan teknologi akan menggantikan peran manusia menggantikan pekerjaan mereka.
- Airdrop
Untuk airdrop ini bisa diartikan semacam giveaway yang digunakan sebagai sarana promosi, peserta AirDrop biasanya di haruskan melakukan tugas-tugas tertentu sebagai syarat untuk memperoleh sejumlah Token Cryptocurrency, contoh tugasnya adalah like sosial media atau membuat video yang mempresentasikan perusahaan penyelenggara AirDrop tersebut.
Alasan atau tujuan yang memungkinkan airdrop dapat terjadi, yaitu ketika ada fork dalam cryptocurrency atau diluncurkannya jaringan baru. Contohnya adalah pengguna Bitcoin mendapatkan Bitcoin Cash , dan pengguna Ethereum mendapatkan token Ethereum Classic sama dengan nilai yang disimpan di wallet asli mereka. Contoh lebih lanjut termasuk pemegang ETC yang diberi hadiah CLO dengan munculnya blockchain Callisto atau pemegang NXT yang menerima token IGNIS setelah penjualan token IGNIS.
Tujuan Airdrop lainya adalah untuk meningkatkan pemasaran pada ICO: tim atau developer perusahaan membagi-bagikan token gratis untuk menarik perhatian selama ICO mereka, dan untuk meningkatkan nilai investasi dalam token mereka. Airdrop juga sering digunakan pada peluncuran mata uang crypto baru. Untuk iming-iming, maksudnya Airdrop digunakan sebagai sesuatu untuk membujuk (memikat hati) para calon investor dan membuat orang bersemangat, membeli koin baru tersebut.
- Bounty
Sebenarnya bounty adalah istilah untuk hadiah di dunia game online, istilah ini dipinjam dari game namun sedikit berbeda dari segi aplikasiannya. Blockchain dan cryptocurrency memberikan cara baru dalam memanfaatkan mekanisme bounty melalui smart contracts.
Dalam dunia cryptocurrency, bounty adalah salah satu strategi pemasaran untuk memberikan penetrasi pasar sebanyak mungkin. Dengan begitu, banyak orang mengenal perusahaan, apa yang mereka tawarkan dan bagaimana berinteraksi dengan produk dan layanan mereka.
Bounty bisanya dilakukan untuk membantu iklan dari mulut ke mulut sebelum dan sesudah pelaksanaan ICO, yang bertujuan untuk meningkatan penjualan. Telah menjadi suatu tradisi pada kampanye ICO cryptocurrency yang menggabungkan program bounty baik sebelum-ICO atau sesudah-ICO, tapi umumnya tidak dilakukan saat ICO berlangsung.
Kegiatan bounty sebelum ICO yang harus dilakukan para pesertanya pada umumnya meliputi: like share dan berkomentar di akun sosial media penyelenggara ICO, menulis artikel di blog, membuat video, memposting Signature Bitcointalk, membuat meme dan sebagainya.
Pada bounty sesudah ICO yang antara lain: menerjemahkan semua dokumen yang berkaitan dengan proyek cryptocurrency serta memoderasi berbagai kelompok forum, termasuk menerjemahkan isi situs web cryptocurrency, seperti white paper, melaporkan bug perangkat lunak atau platform cryptocurrency, dll.
Para peserta bounty akan mendapatkan imbalan berupa token / coin crypto, yang jumlahnya tergantung pada apa saja yang peserta lakukan saat mengikuti program bounty tersebut. Pada umumnya penyelenggara bounty membagi token / coin nya dengan persentase dari total pasokan koin untuk program bounty. Informasi mengenai jumlah ini biasanya dapat ditemukan di situs web atau di white paper mereka.